Hmm gimana mulainya yah??? Terlalu banyak yang terjadi selama ini. Mengrecord operasi gw dulu yach
15 jan 2011
Subuh jam 4 saya telah bangun namun waktu itu saya masih saja masih lay on bed, my mum sudah bangun dan masak-masak di dapur “kling klong kling klong” xin khu tha le. Saya tau dan jelas kalau dia jauh lebih khawatir dari pada pasien yang akan menjalani operasi ini.
Emm saya gak gugup? Gak khawatir? No.. coz they have been share my burden. Saya hanya perlu menderita beban sakit, jauh lebih ringan dari pada mereka yang menderita beban jiwa kekhawatiran.
Akhirnya jam 5 saya bangun tanpa di bangunin dulu oleh mum gw. setelah selesai mandi dan ngepack, jam 6 kami berangkat ke awal bross. Sesampai disana menunggu sebentar dan mengurus beberapa administrasi sebelum operasi di laksanakan.
Di tengah nganggur saya menerima sms dari seseorang yang telah bangun jam sgt… thanks my friend dear Ervin tan :D. thanks telah beberapa kali untuk repot menemani saya untuk kunjungan ke awal bross, and thanks atas doa-nya.
太阳升起代表新的一天开始了,充满信心与希望
温暖的阳光带来我的祝福
微风轻轻吹着我的祈祷
朵朵云彩代表我的愿望
希望你一切顺利,早日康复,做那活泼乱跑的兔子 =P
(satu-satunya message yang pernah gw share buat mum gw, and my mum lucu juga baca message dari Ervin dia merasa touching and tear out. And akhirnya ketawa pas baca kalimat terakhir)
Setelah selesai menunggu proses administrasi, akhirnya kami di panggil dan diantar ke kamar rawat inap. Mengganti costum perangku, setelah selesai ganti costum datanglah suster cowoknya dengan tidak jelas memasukkan cairan putih ke bokongku. Ternyata tuh cairan untuk mengeluarkan apa yang ada di anus. Busyet kagak di jelasin, kiranya kok jadi sakit perut mendadak dan perlu ke toilet gt, fuuhhhh
Setelah selesai urusan di toilet (termasuk urusan cukur2an) datanglah suster membawa jarum-jarum dan kantong infus. Tusuk sana tusuk sini. Pertama kali merasakan tusukan infus, hanya ada satu feeling “DALEM” sekian dalam tancapan infus itu, dan di beri plester, alhamdulilah cukup merekat. Selain mesti di infus diperlukan juga untuk ngetes suntikan obat, apakah alergi atau tidak.
And ternyata gw alergi, terpaksalah tangan sebelah lagi di suntik untuk ngetes obat penggantinya. Busyet sakitnya minta ampun. Jam 8.30an saya di dorong ke ruang operasi. Perasaan di dorong tidaklah asyik friend. Dari kamar rawat di dorong sepanjang jalan dan masuk ke dalam lift turun ke lantai 2. Dan keluar dari lift. . dan sampailah di luar ruangan operasi.
Beberapa kali suster berulang nanya, “pakaian dalamnya sudah di lepas? Aksesorisnya sudah di lepas? Ada pakai gigi palsu?” hingga akhirnya saya penasaran and saya nanya ke suster cow. “mank kalau pakai gigi palsu pengaruhnya apa?” di jelaskannya terdapat 2 saluran, yang satu ke lambung, dan yang satu ke paru2. Kalau pakai gigi palsu and tar masuk ke paru2. Kagak bisa keluar. Kalau masuk ke lambung masih bisa di keluarin. Oww
And sebelum masuk ke ruang operasi mesti lagi ganti costum, yang tadinya cuman half naked, sekarang jadi naked beneran di depan suster cow. Yah.. keadaan tangan gw yang di infus tidak memungkinkan saya untuk ganti pakaian sendiri, dan suster cow-nya lah yang mesti bantu saya untuk mengganti baju itu, bila suatu saat ketemu saya gak bakal tau siapa suster cow itu. Karena sejak awal masuk dia sudah berlalu lalang dengan head cover and maskernya.
Setelah ganti baju and masuk ruangan operasi, tuh baju kurasa hanya sekilas untuk mengcover dada, sebagai bayangan kek baju kemaja pakai terbalik and bagian kancing di belakang gt. Saya duduk di… istilahnya apa yah susah kali .. di tempat operasi aja deh (susah mau nyebutnya) posisi dudu pinggang di bungkukkan kepala di tundukkan. Nah tuh dokter mulai mencari daerah sum-sum yang mau di biuskan. Uish dasyat sakitnya…. Mau gak mau mesti tahan.. suntikan itu terasa lama sekali selesainya.
Setelah selesai dibius saya di telentangkan, efek bius berjalan dengan cepat. Kaki saya mulai merasa seperti kesemutan tebal dan tidak berasa. Dan saya tidak mampu lagi untuk mengangkat kedua kaki saya. And suster mulai pasang selang di saluran kencing. Dan yang satunya lagi mulai menyuntikkan obat tidur ke dalam bag infus itu. And kedengaran dokter bedah baru datang. Susternya menawarin dokter lagu slow atau beat. And jaw dokter “kasih saya lagu beat”. Ketika saya mendengar music baru di putar ntah kapan saya sudah tidak sadar diri. Dan ketika bangun, saya sudah di luar ruangan operasi dengan kondisi menggigil.
Suster datang menghampiri saya, dan menggantikan baju, ow saya masih tidak mampu menggerakkan kaki. Saya berada di atas terpal, terpal tersebut menggampangkan mereka memindahkan saya dari satu kasur ke kasur rawat ruangan.
Sampailah saya di kamar inap. Hmm sementara masih aman karena biusnya masih blum ilang so gak terasa sakit yang terlalu berarti. Kemudian saya mendapat beberapa kunjungan. Dari galz sdr yang bisa masuk hanya 1 orang. Karena mereka jenguk di luar jam jenguk so saya hanya bertemu dengan Ervin. Dan yang lainnya kebanyakan teman mama.
Setelah selesai operasi whole day saya bertiduran di kasur. Hingga esok pagi suster datang untuk nanya mau coba latihan jalan gak? Dengan selang yang masih cantol itu, gw mulai turun dari kasur. Awalnya suster nanya pusing gak, gw masih dengan santai jaw enggak. And kemudian dia membawa saya untuk ke toilet. Dan mencabut selang tersebut. Saat berdiri saya mulai rada mual and pusing. Saya mencoba duduk jok toilet dengan menurunkan tutupnya.
Busyet keringat dinginku bercucuran dan pandangan saya menjadi warna kuning, saya tidak dapat melihat object yang ada di sekelilingku. Itu bukan pengalaman yang terlalu enak. Dan saya meminta beberapa gelas air hangat untuk meredakan perasaan mual itu. Setelah merasa lebih baik. Saya mencoba untuk duduk. Sesekali berjalan. Smua itu bersilih ganti dan tidak dapat berlangsung lama. Dan akhirnya demam menyerang barulah saya baring kembali diatas kasur.
Sekarang pikir2 saya tidak tahu bagaimana saya menghabiskan 48jam ku saat rawat inap. Kebanyakan saat subuh saya juga terbangun. Haaa sekarang saya ingat. Saya menghabiskan waktuku di depan laptop untuk mengedit foto. Yang tak kurang mengundang mamaku untuk ngomel.
Dan persuade saya lebih banyak istirahat.
masa rawat inap
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 comments:
Post a Comment