Merasa tahun ini hidupku penuh dengan perubahan, status berubah jadi single, tadinya cuman bawa motor sekarang dah belajar untuk bawa mobil, tadinya kuliah rutin sekarang sudah harus focus ke skripsi. Orang yang disekitarku banyak juga yang mengalami perubahan dalam kehidupan mereka. Seisi office yang ber-10 orang kini harus menerima resignnya trisna karena ada perkembangan usaha suaminya di bali semoga kesuksesan menyertai mereka.
Dan mungkin tak lama lagi anggota office bakal ada yang mau resign lagi Ms.desy yang merasa selama bekerja di PT ini gak pernah dihargai oleh boss. Bentrokan dengan accounting li yang makin parah, penambahan kerja karena menerima beberapa kerjaan dari trisna yang akan resign pada akhir bulan ini. Mungkin dari semua itu yang menyebabkan dia bertekad untuk resign.
Dan tak terasa dia telah bekerja selama 10 tahun dari ketamatannya. Dia menyadari hal itu ketika membuat CV lamarannya. Dan dia bilang selama 10 tahun ini kelihatannya gak ada pencapaian kesuksesan yang berarti. Kedengarannya sungguh sedih atau kasihan? Selama 10 tahun tetep makan gaji dan ketika mau resign karena merasa pekerjaannya tidak mendapat penghargaan dari boss.
Semoga saya tidak menjalani hal yang sama seperti dia, dan ketika dia megomel segudang kesal terhadap perusahaan ini maupun accounting L. kenapa seketika itu saya merasa gak betah untuk mendengarkannya, merasa bosan dengan complainan yang sama dari dia. Dia selalu mengatakan menahan emosi hanya karena sesuap nasi.
Dan bukan pertama kalinya saya ngasih tau ke dia untuk mencari kerjaan lain jika memang merasa gak betah dengan kerjaan sekarang. Kalau gak yah buka usaha martabak saja toh bokapnya punya keahlihan dalam bidang ini. Dan rumahnya yang dekat dengan pasar mitra raya memungkinkan dia untuk berjualan disana.
Dan saya percaya dengan rumus “THE POWER OF THE KEPEPET” totally believed. Manusia jika tidak dalam kondisi kepepet yah yang dikerjakan hanya bermalas-malasan dan semua hal serba tidak mungkin. Jika sudah dikepepetkan semua hal menjadi mungkin dan tanpa delay-delay.
Dan kini masih merasa sangat jauh dari dunianya, dan saya bener-bener udah tidak care dengan apa yang terjadi padanya. Why?????? Tell me why…………… pantaskah saya melakukan seperti itu hanya karena kejenuhan mendengar keluhan yang sama dari waktu ke waktu?? Saya sangat berharap diriku dapat diandalkan oleh orang lain. Namun kenyataannya ketika mood,emosi, dan feeling yang bermain peran. Logika dari permasalahan adalah NOL
Dan permasalahan dalam hatinya kurasa biarlah dia yang menyelesaikan sendiri, saya masih punya segudang TO DO List mau diselesaikan. Saya mesti mempertajam skill driving saya, mengurus drive license. Saya mesti focus skripsi, mesti pusing dengan penelitian,pelaksanaan,penyusunan, sidang segala macam semuanya yang berhubungan dengan skripsi. Saya mesti mulai action untuk Rencana. Saya tidak bisa berduduk diam dan mimpi kosong dan terakhir mesti ngurus kesehatanku. Tahun yang penuh perubahan. Saya tidak pernah takut untuk berubah, walaupun kadang-kadang dalam proses perubahan kita harus berkorban. Namun perubahan pastinya untuk yang terbaik.
Jika bukan mulai dari sekarang, so kapan lagi?
Dan mungkin tak lama lagi anggota office bakal ada yang mau resign lagi Ms.desy yang merasa selama bekerja di PT ini gak pernah dihargai oleh boss. Bentrokan dengan accounting li yang makin parah, penambahan kerja karena menerima beberapa kerjaan dari trisna yang akan resign pada akhir bulan ini. Mungkin dari semua itu yang menyebabkan dia bertekad untuk resign.
Dan tak terasa dia telah bekerja selama 10 tahun dari ketamatannya. Dia menyadari hal itu ketika membuat CV lamarannya. Dan dia bilang selama 10 tahun ini kelihatannya gak ada pencapaian kesuksesan yang berarti. Kedengarannya sungguh sedih atau kasihan? Selama 10 tahun tetep makan gaji dan ketika mau resign karena merasa pekerjaannya tidak mendapat penghargaan dari boss.
Semoga saya tidak menjalani hal yang sama seperti dia, dan ketika dia megomel segudang kesal terhadap perusahaan ini maupun accounting L. kenapa seketika itu saya merasa gak betah untuk mendengarkannya, merasa bosan dengan complainan yang sama dari dia. Dia selalu mengatakan menahan emosi hanya karena sesuap nasi.
Dan bukan pertama kalinya saya ngasih tau ke dia untuk mencari kerjaan lain jika memang merasa gak betah dengan kerjaan sekarang. Kalau gak yah buka usaha martabak saja toh bokapnya punya keahlihan dalam bidang ini. Dan rumahnya yang dekat dengan pasar mitra raya memungkinkan dia untuk berjualan disana.
Dan saya percaya dengan rumus “THE POWER OF THE KEPEPET” totally believed. Manusia jika tidak dalam kondisi kepepet yah yang dikerjakan hanya bermalas-malasan dan semua hal serba tidak mungkin. Jika sudah dikepepetkan semua hal menjadi mungkin dan tanpa delay-delay.
Dan kini masih merasa sangat jauh dari dunianya, dan saya bener-bener udah tidak care dengan apa yang terjadi padanya. Why?????? Tell me why…………… pantaskah saya melakukan seperti itu hanya karena kejenuhan mendengar keluhan yang sama dari waktu ke waktu?? Saya sangat berharap diriku dapat diandalkan oleh orang lain. Namun kenyataannya ketika mood,emosi, dan feeling yang bermain peran. Logika dari permasalahan adalah NOL
Dan permasalahan dalam hatinya kurasa biarlah dia yang menyelesaikan sendiri, saya masih punya segudang TO DO List mau diselesaikan. Saya mesti mempertajam skill driving saya, mengurus drive license. Saya mesti focus skripsi, mesti pusing dengan penelitian,pelaksanaan,penyusunan, sidang segala macam semuanya yang berhubungan dengan skripsi. Saya mesti mulai action untuk Rencana. Saya tidak bisa berduduk diam dan mimpi kosong dan terakhir mesti ngurus kesehatanku. Tahun yang penuh perubahan. Saya tidak pernah takut untuk berubah, walaupun kadang-kadang dalam proses perubahan kita harus berkorban. Namun perubahan pastinya untuk yang terbaik.
Jika bukan mulai dari sekarang, so kapan lagi?
0 comments:
Post a Comment