RSS

*.*MARRIED*.*

Will you marry me? Kedengaran sangat romantis saat nonton di layar lebar bioskop alias “Film”

Namun sekarang banyak juga film atau sinetron yang bertema perkawinan jaman kini, banyak juga diantara mereka yang tidak ingin married dengan berbagai alasan. Ada yang tidak yakin dengan kualiti sebuah perkawinan. Ada yang tidak ingin ribet atau terperangkap dalam sebuah hubungan yang serius.

Sebagai manusia Chinese yang hidup di asia tenggara ini. Kadangkala secara tidak langsung akan mendapat tekanan tuntutan untuk married saat mencapai di perbatasan umur maximum. Yang belum punya pacar di tekan untuk segera cari pacar. Seperti yang pernah ku tulis sebelumnya pacaran,married,punya anak. 3 stage itu kenapa mesti di push oleh orang sekeliling kita yah?

Karena asia… karena Chinese.. bagaimana yang di western sana? Apakah mereka tidak memiliki masalah yang demikian?

Kelihatannya untuk sebagian besar mungkin tidak.. atau mungkin saja saya tidak mengerti culture mereka seperti apa, dan permasalahan yang di hadapi apa dalam memutuskan untuk “Married”

Tak jarang PM lumayan sering untuk nagging about perkawinan nanti dan blabla bla bla. But saya selalu cuek… menurut saya terlalu cepat untuk berpikir yang demikian. And lagu lamanya “dulu kami seumuran gitu udah jadi emak orang bla bla bla” hafufff capek na dengar nagging story yang sama.

Dan melihat desy yang belakangan ini mulai stress ketika dikunjungi oleh mak mertuanya yang selama ini tinggal dijakarta. Begitu banyak bentrokan dalam masalah lifestyle. Padahal sebelumnya dia pernah consider untuk tinggal bersama mak mertuanya. But setelah kunjungan mak mertua dia kali ini, kurasa niat tersebut bukan saja di kurung. Namun akan di borgol dan dipenjarakan.

Married bukan merupakan masalah untuk 2 orang saja namun permasalahan dua keluarga. Ini adalah permasalahan yang dihadapi oleh pasangan yang akan menempuh jalan baru “married” but bagi mereka yang telah married, married bukan hanya saja permasalahan 2 keluarga but termasuk 2 “Culture”.

Culture tio ciu and culture hokkien tentunya berbeda jauh, and teman ku satu ini, merasa stress ketika di minta untuk mesti menjalani persembahyangan sesusai adat istiadat hokkien.

Ketika pacaran kita hanya perlu menyesuaikan sisi kita terhadap pasangan. Namun begitu yang namanya married. Yang perlu di hadapkan adalah seisi keluarga partner kamu. Sanggupkah kamu? Jujur saja saya tidak akan pernah sanggup untuk menyesuaikan diri saya terhadap stranger.

Mungkin saja bagi mereka yang serius akan mencoba untuk mengakrabkan diri dengan calon mertua maupun calon ipar. But bagi saya jika terlalu akrab dengan calon keluarga partner hidup sebelum married. Terkesan akan sangat aneh bila nantinya terjadi pemutusan hubungan di tengah jalan. Yah itu pikiranku sebelumnya, saya enjoy proses pacaran namun saya takut akan married. Saya tidak pernah mendambakan sebuah perkawainan dengan pacarku sebelumnya. Bukan karena tidak mencintainya. Hanya saja beneran gak sanggup untuk berkomitmen

Melihat kehidupan married seperti Ds, mengakibatkan diriku totally gak pengen terperangkap dalam “Married”

Salut kepada ortu yang telah dapat hidup secara rukun dan membesarkan anak-anak mereka. Tentu ada kalanya mereka tidak selalu rukun, ada kalanya mereka brantem karena perbedaan pendapat dan masing-masing mempertahankan pendapat sendiri ataupun brantem dengan berbagai alasan. namun dapat hidup bersamaan hingga 20 tahunan 30 tahunan 40 tahunan itu merupakan hal yang sangat tidak gampang.

seperti ortunya Ervin. Saya senang liat mereka berdua joking and they are respect each other. :) hmmm I will not mention too much about ervin’s dad and mum. Suka saja melihat interaksi antara mereka berdua :D

Dulunya saya juga senang liat interaksi antara mum and dad-nya Christ. “Christ” Suddenly i have a lot of flash back image about your dad, and my tear running wild. Saya masih mengingat bagaimana manjanya kamu lay on ur dad. I believe ur dad will always proud of you.

Pacaran kitanya masih bisa memilih. Namun married berarti kamu percaya bahwa dia adalah yang terbaik dari sekian yang kamu pilih. Apapun yang terjadi kamu tidak ingin melepas pilihan kamu itu. Karena kamu yakin, yakinkanlah dirimu hingga waktu meninggalkan jejak dan memutihkan rambutmu dan genggaman kamu tidak pernah melepas darinya

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 comments: