-->
Ketika perasaan benci tumbuh dari hari ke hari.. dan tidak ada lagi yang dapat kupercayai. Saya merasa ingin give up dari kehidupan ini. Merasa apa sih yang mesti kupertahankan untuk hidup ini.
Yang dulunya kelihatan indah kini tidak lagi.. seperti bunga yang bermekaran masuk ke musim gugur..
seseOrang, sebuah hal, sebuah benda, apa saja tidak kelihatan indah lagi…. dunia ku menjadi warna abu… dan mood juga jadi kelabu.
Benci telah perlahan-lahan membuat hidupku menjadi warna abu… yang ku khawatirkan warna abu yang ada lama kelamaan akan menjadi warna hitam secara ketotalan.
Saya tidak ingin perasaan benci ini meliputi hidupku… namun dia seperti jamur yang berkembang biak secara pesat di suhu yang lembab (I Hate u “jamur”)
benci menutupi segala kebaikan yang ingin dia berikan kepadaku… benci mengubah kutub magnet antara kami berdua. Saya tidak tertarik lagi hal mengenai dia. Saya menjauh darinya.
Benci seperti obat penawar ketergantungan yang pernah terjadi pada diri saya terhadap dirinya…..
Apa yang telah dia lalukan hingga diriku membenci dirinya? Kurasa tidak ada… beneran tidak ada…. Saya tidak menemukan apa yang sebenarnya kubenci dari dia…. Serasa dunia sudah berbeda… berbeda…. Berbeda…..
Yah kami sudah tidak sedunia lagi…. gerak geriknya bisa menjadi sebuah hal yang mengganggu mata.. hanya satu pertanyaan yang di Tanya dapat menjadi polusi udara. Hanya sebuah care yang ingin di lontarkan dapat menjadi hal yang mengganggu batin.
Lisa…. Arrr Lisa….. mengapa kamu demikian? Bukankah dulunya kalian sangat akrab? Bukankah selama ini dia selalu baik terhadapmu? Bukankah waktu dulu dia juga selalu mengcover kamu?
Lisa Answer : saya tidak tahu mengapa demikian….. tidak tahu…. Dan tidak tahu…. Merasa bersalah rasa benci ini muncul secara brutal… merasa kesal munculnya rasa benci ini mempengaruhi tingkah laku saya terhadap dirinya..
Saya berusaha mencoba untuk switch perasaan ini… hingga saat ini saya masih gagal. Saya masih senang membantah setiap statement dia dimana menurut gw sangat tidak logika…. Atau saya lebih memilih untuk menjauh dari dirinya…
Bila suatu hari saya menyesal akan putusnya jalinan kami berdua. Ku harap di benak gw masih dapat meninggalkan beberapa memori baik yang terjadi di waktu lampau
0 comments:
Post a Comment