RSS

April Mop

12 bulan 52 mingggu 365 hari 8.765,81277 jam 525.600 minutes dalam setahun, hari ini yang ku tunggu-tunggu pada setiap tahunnya lebih asyik dari natalan maupun hari imlek, karena saya bisa berpuas ria mengerjain orang. hmmm and jarang sekali saya yang dingerjain.

orang sekitar saya hidup dengan tempo yang terlalu normal berbeda dengan saya yang ngehaneh sendiri, memikir taktik2 untuk ngerjain orang. but tahun ini korbannya terlalu sedikit, and kasusnya juga terlalu sepele. seharian ngakak mulu sampai mengundang pertanyaan dari paparazi crew "lisa belakangan ini ketawa lepas mulu, ikhlas gak itu?"

waduh ketawa masih ada versi ikhlas and gak ikhlas, apakah dibalik tawa tersembunyi kesedihan yang berat untuk dikatakan? untuk sementara kurasa tertawa terlepas yah emank karena urat gelinya lagi putus :D

begitulah kehidupan ini kadang-kadang penuh dengan kebodohan sesaat. kebodohan akan pemenuhan nilai materi yang membuat lupa akan makna dari hidup kita sendiri berikut saya ngutip sebuah cerita:

Seorang professor berdiri di depan kelas filsafat dan mempunyai beberapa barang di depan mejannya,

Saat kelas dimulai, tanpa mengucapkan sepatah kata, dia mengambil sebuah toples kosong mayones yang besar dan mulai mengisi dengan bola-bola golf.

Kemudian dia berkata pada para muridnya, apakah toples itu sudah penuh. Mereka menyetujuinya.

Kemudian dia mengambil sekotak batu koral dan menuangkannya ke dalam toples. Dia mengguncang dengan ringan. Batu-batu koral masuk, mengisi tempat yang kosong di antara bola-bola golf.

Kemudian dia bertanya pada para muridnya, apakah toples itu sudah penuh. Mereka setuju bahwa toples itu sudah penuh.

Selanjutnya profesor mengambil sekotak pasir dan menebarkan ke dalam toples ... Tentu saja pasir itu menutup segala sesuatunya. Profesor sekali lagi bertanya apakah toples sudah penuh ... Para murid dengan suara bulat berkata, "Yes" ...

Profesor kemudian menyeduh dua cangkir kopi dari bawah meja dan menuangkan isinya ke dalam toples, dan secara efektif mengisi ruangan kosong di antara pasir. Para murid tertawa ....

"Sekarang," kata profesor ketika suara tawa mereda, "Saya ingin kalian memahami bahwa toples ini mewakili kehidupanmu."

"Bola-bola golf adalah hal-hal yang penting - Tuhan, keluarga, anak-anak, kesehatan, teman dan para sahabat"

"Jika segala sesuatu hilang dan hanya tinggal mereka, maka hidupmu masih tetap penuh."

"Batu-batu koral adalah segala hal lain, seperti pekerjaanmu, rumah dan mobil."

"Pasir adalah hal-hal yang lainnya -- hal-hal yang sepele."

"Jika kalian pertama kali memasukkan pasir ke dalam toples," lanjut profesor, "Maka tidak akan tersisa ruangan untuk batu-batu koral ataupun untuk bola-bola golf. Hal yang sama akan terjadi dalam hidupmu."

"Jika kalian menghabiskan energi untuk hal-hal yang sepele, kalian tidak akan mempunyai ruang untuk hal-hal yang penting buat kalian."

"Jadi ..."

"Beri perhatian untuk hal-hal yang kritis untuk kebahagiaanmu."

"Bermainlah dengan anak-anakmu."

"Luangkan waktu untuk check up kesehatan."

"Ajak pasanganmu untuk keluar makan malam"

"Akan selalu ada waktu untuk membersihkan rumah dan memperbaiki perabotan."

"Berikan perhatian terlebih dahulu kepada bola-bola golf -- Hal-hal yang benar-benar penting. Atur prioritasmu. Baru yang terakhir, urus pasir-nya."

Salah satu murid mengangkat tangan dan bertanya, "Kopi mewakili apa?"

Profesor tersenyum

"Saya senang kamu bertanya."

"Itu untuk menunjukkan kepada kalian, sekalipun hidupmu tampak sudah begitu penuh, tetap selalu tersedia tempat untuk secangkir kopi bersama sahabat..."

* * * * *

Bagikanlah dengan "bola-bola golf" yang lain

Seperti yang telah saya lakukan ....

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 comments: