Hahaha the title sounds a little bit weird, well sebenarnya kami hanya keluar buat membicarakan beberapa persoalan.
And kali ini saya berhasil mendapat persetujuan dari PM untuk membawa mobil out dengan kesepakatan mesti pulang dan sampai rumah pada jam 9. Padahal awalnya udah di gak bolehin, satu kata ngambek berhasil merubah pikiran dia. And ketika dia bilang “yah udah lah bawa keluar saja, tapi hati-hati yah” dalam hati langsung say “OW YESSSS”
Wohooowwwww lalalalalallalalala felt good when I was legal and got the permit to drive the car alone. here I go, visited Ervin’s home.
Sebuah proses penungguan sebentar, dikarenakan Ervin belum selesai mandi. Hop-hop-hop cepat juga untuk urusan ganti bajunya.
And Sepertinya kalau markir dimall ada tantangan tersendiri. And kali ini markir di
Setelah selesai markir hingga keringat bercucuran fiuuhh (hiperbola lagi hhahaha) kami sibuk mikir makan dulu. Beneran dah laper banget. Bagusan makan apa yah?? Dah bosan dengan Group coffee town, godiva, gadeno, and ke food street malah kebingungan milihnya. Mencoba ke “uncle yang” well-well suasananya ramai sesak dan penuh asap rokok (gak cocok banget buat bincang-bincang)
Akhir perjalanan melarat ke HAPPINESS, yeah quite happy to had dinner and chat at there :D. nice food,nice place and nice “PRICE”.
Sebenarnya dapat out bareng berduaan dengan Ervin, gw merasa itu adalah sebuah hal yang sangat amazing. Why? Hanya saja jauh sebelum saat ini,
merasakan hal itu adalah hal yang tidak mungkin terjadi bila mesti out hanya berdua jika mesti tanpa jastin or wini.
Merasa Segan atau sejenisnya entah mesti kemana untuk menghabiskan waktu (shopping? Sounds imposibble, saya bukan tipe seperti jastin yang dapat hunting stuff dengan mengelilingi mall secara keseluruhan, beda kalau nemani ngelilingi mall, berkaraokean gw-nya gak berbakat, nonton kesannya aneh)
Merasa berduanya akan mati kebosanan
Merasa ada batas topic pembahasan antara kami berdua (karena untuk saya sendiri tidak gampang untuk menguak masalah pribadi seseorang walaupun penasarannya saya tinggi)
Pertimbangan weirdo terlalu banyak :)) (pertimbangan and kekhawatiran yang demikian juga terjadi lagi ketika saya menjanjikan akan out dengan Christ hafufffff) how come?????
Di tengah perbincangan ada satu topic yang ingin kuangkat menjadi entry ini
“Perbandingan Hidup”
Seperti yang kita tau, semenjak kecil pastinya kita pernah dibandingkan antara satu sama yang lain. Mungkin saja kamu dibandingkan dengan saudara kandungmu sendiri, ataupun saudara sepupu. Baik nilai prestasi di sekolah ataupun sikap dalam rumah. Seperti anak XXX pandai membantu kek mencuci, menyapu, and bla bla bla di saat itu tak luput kita juga di harapkan dapat bertindak seperti anak XXX.
Sedangkan Ervin yang mempunyai prestasi nilai yang lebih bagus saja, juga tidak luput dari sebuah perbandingan, kalau gw perbandingan sudah menjadi konsumsi rutin . Untuk prestasi nilai, PM dah ngerti kalau gw emank dodol dalam hal itu, bisa naik kelas saja dah syukur. Malah dia lebih nuntut kerajinan ngerjain tugas rumah tangga dalam sehari-hari (hal yang tidak di senangi oleh saya saat masa persekolahan).
Dan akan meng-repeat dan repeat seberapa telatennya anak-anak auntie gw yang ada dimalaysia
saya tidak mempunyai hal yang dapat dibanggakan, kondisi hidup saat itu berada dipinggiran jurang depresi (saya serius mengatakan hal ini dan itu bukan hal yang dihiperbolakan) dengan sifat yang menyendiri syukur saja tidak memperburuk keadaan.
Mendengar cerita prestasi saudara-saudaranya Ervin, expresi yang bisa saya berika hanya satu :-O wowwww kedengarannya keturunan genetika bagus dengan prestasi serta nasib yang lebih baik.
Dan perbandingan selalu berkelanjutan hingga kapanpun, bila semenjak kecil berprestasi bagus maka ada juga harapan orangtua kepada kamu untuk dapat mendapatkan pekerjaan yang bagus dengan gaji yang tinggi serta prospek yang menjanjikan, yang tadinya bagus-bagus juga diharapkan mendapat pasangan yang bagus. Pasangan hidup antara satu sama lain saja bisa di jadikan perbandingan. Udah gitu mungkin anaknya mereka juga di jadikan sebagai perbandingan, wah anaknya ini ganteng apa jelek, lucu atau tidak, pintar bodoh segala macam halah halah. Siklus perbandingan yang sangat capek.
tadinya mau membicarakan beberapa persoalan, bisa saja pembahasannya lari ke beberapa topic lain. Dan itu merupakan hal yang sangat wajar hahaha.
Di saat-saat perbincangan saya merasa bersyukur, karena setelah putus dengan Mr.J ternyata dunia saya tidak menjadi suram. Karena saya masih memiliki teman-teman yang dapat di ajak out. Anak-anak TKBI and galz. Mereka yang telah mengwarnai hidupku.
Namun Berpikir kembali benerkah mereka sebagai truly friends? Yah ketika kita sedang dalam masalah, disitulah akan ketahuan siapa yang nganggap kamu sebagai teman, orang yang care karena kamu dianggap sebagai temannya. And untuk di TKBI sendiri, ada dua parasit. So untuk berdua itu dapatkah dikatakan sebagai teman? Mereka hanya berbaik kepada kamu jika kamu memberikan keuntungan kepadannya.
Segala macam traktiran di minta oleh mereka “makan,nonton, karaoke, dll” Ada Uang ada Friend. Kedengaran sangat mengjengkelkan kalau punya teman kek gitu.
0 comments:
Post a Comment