RSS

Time warning

Kupikir waktuku tidak akan pernah cukup, terutama nantinya waktu saya mesti di bagi lagi untuk pengerjaan skripsi nantinya. Begitu banyak tumpukan kerjaan yang mesti di selesaikan. Namun saya begitu malas untuk menyelesaikannya and tentu saja tumpukan makin tinggi.

Well kurasa saya mesti mulai mengoreksi diri, dan belajar menggunakan waktu dengan seefisien mungkin dan tidak ingin semenit pun terboros untuk hal yang tidak berguna. Mulai menghitung seberapa banyak waktu yang tersisa bagi saya untuk mengerjakan tugas skripsi dan project pribadi ku.

Jika saya tidur mulai dari jam

11.00 – 06.00 = 7jam udah terkuras untuk tidur

06.00 – 07.20 = 1jam 20 menit waktu yang cukup banyak mikir dulu bisa buat apaan, di potong mandi and sarapan sekitar 45 menit, hah masih sisa 35 menit.

07.20 – 08.00 = perjalanan menuju kantor

08.00 – 04.00 = 8 jam terkuras di kantor, waduh mesti belajar menggunakan waktu di kantor dengan benar untuk menyelesaikan kerjaan dengan tepat. Sehingga saya gak perlu OT-an

04.00 – 05.00 = perjalanan menuju rumah

05.00 – 06.00 = masa rawan untuk bermalas-malasan atau untuk berkeluyuran ke BCS ada aja yang diperlukan, gak keluar kayaknya gak afdol.

06.00 – 11.00 = hmm ternyata saya masih memiliki 5jam untuk pengerjaan project pribadi dan skripsi.

Dapatkah saya menggunakan 5 jam itu dengan baik? Meragukan :p

Cia you for my self, cia you cia you cia you.

Malam perdana diisiin sesi blogging dulu deh (hahahah alasan bermalasan)

Hmmm menginput kejadian kecil semalam dulu deh. Kadang kala apa saya pikirkan namun gak sempat terlontarkan dalam bentuk kata semuanya sempat terjadi. Seperti kejadian kecil semalam saat mengantarkan Ervin pulang dari kampus. Sebenarnya saya sudah berniat minta dia nelpon kebokap dia untuk ngasih tau dirinya sendiri dah pulang bareng teman. And entah napa kata-kata itu tidak sempat dilontarkan oleh saya, alhasil bokapnya dah keburu sampai di kampus dan mau jemput dia, sedangkan kami sudah hampir mau sampai di rumahnya.

Muka paniknya menggelitik urat ketawa gw aja deh, pertama kali saya melihat kepanikan dia yang begitu spontan. Dan takut kena ngomel oleh bokapnya, syukur saja malam itu mood bokapnya lumayan baik, sehingga dirinya tidak kena omelan. Saya jadi penasaran berat seperti apa sih kalau bokapnya lagi ngomel, segitu paniknya dia menghadapi omelan bokapnya. Lebih dasyat dari PM kah?

And about today, kinerja menurun dengan kondisi tubuh yang gantung. Sakit enggak sehat enggak. Kepala gw terasa berat dan gak ada semangat kerja. And herannya belakangan ini kok sering sakit kepala yah? Blum lagi plus Kondisi hidungnya yang tersumbat lagi, serasa mesti belajar seperti ikan yang mulutnya terbuka dan tertutup untuk membantu pernafasan. Merasa ribet banget.

Sorenya mampir ke BCS untuk mengeprint document bokap, padahal sebenarnya dah ingat hanya saja beneran malas banget untuk buka file tersebut di office dan untuk mengeprintnya. Resikonya mesti ke warnet BCS untuk urusan ngeprint dokumen. And saat pulang langit bermendung berat, hujan mulai merintik-rintik. Saya mempercepat langkah kaki, tiba orang jalan yang berpapasan dengan saya tangannya menuju ke arah langit.

Wow Rainbow, pelangi setengah lingkaran dengan garis penuh tanpa putus. Di balik mendung ada pelangi yang memperindahnya. Yang kelihatan negative tidaklah selalu hal yang tidak menyenangkan. Hanya saja bagaimana kita melihat hal yang negative dari sisi positifnya. Seperti ketika saya melihat sisi kiri, yang ada hanya mendung dengan rintikan hujan yang mulai membahasi badan, namun disisi kanan ada pelangi yang begitu indah dan indahnya menutupi awan mendung dan rintikan hujan tersebut.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 comments: