My YM status “ u regard me as friend, I will regard u back as queen. Depend on how truly u treat me as friend. I will treat you back 2 times more than u did”
Ternyata status tersebut bisa mengundang yuri untuk becomment “keren”. Keren dari segi mana yah??? Sampai sekarang masih tetap berpikir.
Belakangan ini sepertinya interaksi dengan Ervin jauh lebih banyak di banding dengan kedua galz lainnya. Kalau untuk jastin sendiri dirinya terlalulah sibuk untuk pacar dan skripsi, bahkan kurasa dia telah dimomoki oleh pasangan suami istri “Mrs. Skripsi Dan Mr. Sidang”
Setiap kali ketemuan pasti menceritakan kepanikan dia terhadap skripsi dan sidang. Kurasa hanya Ervin yang bisa menghandle kepanikan dia. Karena untuk diriku sendiri terlalulah malas untuk berurusan dengan hal yang sama. Sekali dua kali ngasih masukan jika lu-nya gak bisa selesaikan sendiri, “Sorry” saya juga tidak dapat membantu anda. Untuk saya sendiri takut terhadap orang yang selalu mengcomplain keadaan sendiri, orang yang selalu menceritakan seberapa susah keadaannya,stressnya, segala macam hal negative dalam hidupnya.
Untuk orang-orang yang seperti itu terdengar sangat kasihan, seolah-olah hidup selalu dalam kesusahan. Tiap orang tentunya akan berada dalam sesi yang down dalam hidupnya. But kenapa mereka tidak berpikir untuk mencari solusinya. Udah gitu malah berterus-terusan mengcomplain saja.
Sedangkan wini…… seseorang teman yang tidak pernah membuat ku berpikir untuk treat her in good way. Oisshhh lisa jahat.
Forgive me for that thinking, because I ever try to treat her as good friend. BUT saya merasa kebaikan di pergunakan semena-mena. Contohnya?? Berhubung saya telah melupakan pengalaman yang kurang meng-enakkan tersebut. So saya tidak memberi jawaban untuk contohnya. Lagian secara komunikasi :D………. selalu saja susah untuk nyambung dan bersabar.
So dengan demikian interaksi dengan Ervin menjadi lebi banyak……… akhir tahun entar mesti buatin piagam buat Ervin hahaha :D, sebagai teman yang telah membantu saya dalam keadaan susah selama pertengahan tahun ini. Secara psikologis dan secara fisik (perkuliahan)
Saya selalu merasa terbantu olehnya, dan yang dapat ku perbuat untuknya sangatlah kecil. Sampai sekarang ku masih merasa dia adalah sosok yang secretive. Jarang mendengarkan dia mengalami permasalahan. Gak tau dianya yang gak cerita atau emank environment dia yang selalu berada di safe zone. Sedangkan segala permasalahanku yang disalurkan di blog ini di baca sepuas oleh dirinya :D
Semenjak SMP selain Christ saya tidak pernah treat seseorang secara special and ku anggap sebagai seseorang yang sangat berharga (semoga harganya jangan tiba-tiba anjlok kek saham :D )
Yah saya takut banget jika suatu hari dari title best friend jadi stranger, dan parahnya jika hal tersebut dari factor diriku sendiri. Bagaimana saya menghadapinya???
Jika ada yang menanyakan how about desy? Hmm I never treat her as friend, but I treat her as my big sis (well really big :D ) seorang big sis yang selalu mengkhawatirkan akan diriku yah walaupun kekhawatirannya berakibat rada Loso, ampe kadang saya gak bisa menghandle sejumlah pertanyaannya yang menghujani diriku.
But I appreciated her kindness, saya selalu mencoba untuk memotivasi dia untuk lebih positive terhadap keadaannya sekarang. Keadaan dia berada di ekomomi terpuruk. Sebenarnya dia banyak lowongan bisnis hanya saja tidak menjalankan secara konsisten. Bila secara konsisten kurasa dia akan sangat sukses. Dan permasalahan terbesar dia adalah “mobilitas”. Harap suaminya ari yang mengantar dia untuk bertemuan dengan customer dah keburu malem.
Coba saja bila dirinya ngerti bawa motor ataupun mobil, tentu saja aksesnya akan jadi lebih luas. Kadang kala dia adalah sosok yang terlalu malas untuk mencari solusi terhadap hambatan yang di alaminya. Merasa semua hal gak mungkin. Kalau gak pasti jawabannya “pikir-pikir dulu” mana di pikir lagi kalau seperti itu.
0 comments:
Post a Comment