Setelah kejadian semalam, sekali lagi tekad saya untuk tidak mengandalkan keluarga menjadi lebih besar. Dan kurasa hingga matipun saya tidak akan pernah untuk mengajukan pertolongan kepada family gw lagi terkecuali mereka yang menggoffer ke diri gw, mungkin juga karena kemandirian selama ini so mereka nganggap “kamu settle sendiri saja deh” it’s ok bagi gw untuk menyettlekan sendiri. Namun ketika sudah berharap untuk sesuatu terhadap seseorang dan tidak dilakukannya dengan alasan yang sangat sepele rasanya jengkel banget.
Seperti semalam ketika saya smsan dengan adik gw minta kepada bokap untuk menjemput gw digici setelah selesai dari ujian metpen tersebut. Ujung-ujungnya mendapat balasan sms “lagi malas,nebeng teman lain pulang saja” what the FUCK, MALAS????? Weslah malas, gw masih punya duit buat pulang bukan sesuatu yang kiamat. Namun dalam hati udah emosi saja.
Sesampai di rumah…. Sebuah kata malas yang mengundang emosi saya segitu besar, karena malasnya bukan karena dia sudah tidur, toh masih lagi nonton. Sesampai di rumah saya dinyahut “naik ojek pulang yah?” (mank kalian peduli?) gw diam saja dalam masuk kedalam kamar. Dan kemudian keluar lagi dengan membawa baju ganti, dan membanting pintu toilet masih dalam keadaan emosi mengurus diri seperti mandi segala macam.
Kemudian masuk kamar lagi dengan segera saya tidur, rencana mau share sama Ervin malah dia-nya dah keburu sign out dari messenger. Kalau saat itu dia sedang online juga, kurasa sangat susah saya mengutarakan kejadian tersebut.
Yang menjadi permasalahan bagi gw
1. Kata malas dapat saya terima, ketika bokap sedang capek kerja dan biasanya dia sedang baring-baring buat nonton TV atau dah tertidur. Namun kenyataannya tidak, dia sedang dengan semangatnya ngobrol dengan adik gw dan nonton dengan berduduk.
2. Jika sekarang santo yang minta dijemput walaupun dia seorang diri di gici dengan pastinya bokap saya akan pergi jemput tanpa alasan. walaupun dah tertidur dia akan bangkit dari tidurnya dan pergi menjemput dirinya.
Saya merasa sedih, marah karena ternyata perlakuan sejak kecil yang tidak fair itu masih terasa sampai sekarang. Serasa di mata bokap apa yang dilakukan santo adalah hal yang lebih bagus dari pada saya. I HATE IT, aku benci hal yang tidak fair (lisa stop crying for that stupid things) yah I cry, cry, cry. Sambil ngentry masih saja tidak dapat menahan nagisnya akibat dari kejengkelan di hati gw. Hingga 12 lembar tissue untuk mengeringkan air mata dan “Ingus” entah dari pileknya atau karena nangisnya. Muka jadi berepotan, and I stop crying, demi diriku sendiri dan demi bumi ini (yah terlalu banyak menggunakan tissue nantinya akan berpengaruh kepada bumi ini, dan keberadaan pohon-pohon :D hahahaha)
Kurasa aku dapat menghadapi semua ini, setelah tidur semua hal yang buruk telah di bawa sang bulan. Karena esok harinya kini sang matahari telah membawakan harapan baru.
Bagus juga “kamunya” beralasan malas dan tidak menjemputku. Sehingga Saya punya alasan untuk mencuri mobil mu dengan seenaknya >:). Tidak ada alasan bagimu untuk menghentikan apa yang ingin aku lakukan. (ying wei ni bu phei)
0 comments:
Post a Comment