the last party on June remind me 30minutes later will start new chapter on july, i have a playful june, play hard and spend money hard :)
namun kurasa semua itu berharga, saya menyadari jika uang itu susah untuk di dapatkan. dan belum tentu kita dapat selalu hidup dalam kecukupan. namun kenyataanya uang selalu tidak cukup. ketika memiliki uang yang lebih banyak. tidak heran juga list belanja ikut bertambah. yah sehingga uang tidak akan pernah mencapai batas kecukupan.
malam ini anak TKBI pertama kalinya menjadi penumpang saya.
busyet saya di kejar oleh PM untuk mengantarkan dia balik ke bengkel untuk mencari gepokan uang dia yang tercecer. padahal baru pulang dari bengkel dengan menjemput mobil. selesai mandi buru-buru ngantarin dia ke bengkel.
and terpaksa saya mesti make-up di mobil. first experience. make-up tanpa penerangan yang cukup berhubungan dah mau malem. saya jadi ragu-ragu dengan perfomance make-up gw ckckckckc....
well selesai make-up saya langsung tancap gas dan menuju greenland menjemput sayangqu ratna. waduh saya jadi nyasar. tinggalnya dimana seh? setelah ketemu kami lanjut menjemput desy dan kemudian vita.
menunggu hingga 2 jam barulah dinner di mulai. well btw baju yang satisfied percentagenya cuman 65% itu tidaklah mendrop kepedeanku. apalagi setelah mendapat pujian malah gwnya jadi kepedean wakakkaka.
malam ini dinnernya adem ayem, gak ada sesi gila-gilaan. huuhh jadi kurang asyik. hanya ada sesi toast2 an yang bikin mata sirik di beberapa belahan meja. berkat jadi driver minuman saya di cut oleh para anak TKBI. kalau gak saya bakal di mabukin oleh para bos-bos.
setelah minum 2 gelas badan ku mulai bereaksi, serasa panas banget. syukur saja malam ini gak sampai alergi.kalau gak saya bakal repotan suntik ke unit gawat darurat RS.Elisabeth
jam 10.00 cabut dari dinner, berhasil lolos dari cengkraman dancing cha cha dan nyanyi di pentas. fiuhhh
dan kemudian saya mengantarkan anak-anak TKBI pulang, kurasa saya tidak dapat menghafal rumah mereka ketika mampir saat malam seperti ini.
perjalanan menuju pulang dengan nyetir sendirian tidaklah terlalu mengasyikkan. kesendirian serta kecapean tersebut susah diungkapkan secara kata. namun ketika sebuah sms sebagai tanda pemerhatian masuk. hal yang tidak begitu mengasyikan terhapus begitu saja oleh sms itu.
幸好有像她这样的朋友
namun kurasa semua itu berharga, saya menyadari jika uang itu susah untuk di dapatkan. dan belum tentu kita dapat selalu hidup dalam kecukupan. namun kenyataanya uang selalu tidak cukup. ketika memiliki uang yang lebih banyak. tidak heran juga list belanja ikut bertambah. yah sehingga uang tidak akan pernah mencapai batas kecukupan.
malam ini anak TKBI pertama kalinya menjadi penumpang saya.
busyet saya di kejar oleh PM untuk mengantarkan dia balik ke bengkel untuk mencari gepokan uang dia yang tercecer. padahal baru pulang dari bengkel dengan menjemput mobil. selesai mandi buru-buru ngantarin dia ke bengkel.
and terpaksa saya mesti make-up di mobil. first experience. make-up tanpa penerangan yang cukup berhubungan dah mau malem. saya jadi ragu-ragu dengan perfomance make-up gw ckckckckc....
well selesai make-up saya langsung tancap gas dan menuju greenland menjemput sayangqu ratna. waduh saya jadi nyasar. tinggalnya dimana seh? setelah ketemu kami lanjut menjemput desy dan kemudian vita.
menunggu hingga 2 jam barulah dinner di mulai. well btw baju yang satisfied percentagenya cuman 65% itu tidaklah mendrop kepedeanku. apalagi setelah mendapat pujian malah gwnya jadi kepedean wakakkaka.
malam ini dinnernya adem ayem, gak ada sesi gila-gilaan. huuhh jadi kurang asyik. hanya ada sesi toast2 an yang bikin mata sirik di beberapa belahan meja. berkat jadi driver minuman saya di cut oleh para anak TKBI. kalau gak saya bakal di mabukin oleh para bos-bos.
setelah minum 2 gelas badan ku mulai bereaksi, serasa panas banget. syukur saja malam ini gak sampai alergi.kalau gak saya bakal repotan suntik ke unit gawat darurat RS.Elisabeth
jam 10.00 cabut dari dinner, berhasil lolos dari cengkraman dancing cha cha dan nyanyi di pentas. fiuhhh
dan kemudian saya mengantarkan anak-anak TKBI pulang, kurasa saya tidak dapat menghafal rumah mereka ketika mampir saat malam seperti ini.
perjalanan menuju pulang dengan nyetir sendirian tidaklah terlalu mengasyikkan. kesendirian serta kecapean tersebut susah diungkapkan secara kata. namun ketika sebuah sms sebagai tanda pemerhatian masuk. hal yang tidak begitu mengasyikan terhapus begitu saja oleh sms itu.
幸好有像她这样的朋友
0 comments:
Post a Comment